Laman

Selasa, 31 Agustus 2010

Anak Down Syndrom di SLB Negeri Bontang


Down Syndrom merupakan suatu suatu bentuk kelainan kromosom yang paling sering terjadi. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental anak ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down.
Pada saat itu down syndrom sering disebut sebagai Mongoloid karena ciri-ciri mereka yang menyerupai orang Mongolia yaitu tinggi badan yang relative pendek, kepala mengecil dan hidung yang datar.  Kemudian pada tahun 1970an para ahli dari Amerika dan Eropa merevisi namanya dengan merujuk pada nama sang penemu syndrome ini menjadi Down Syndrome dan hingga kini penyakit ini dikenal dengan istilah itu atau sering disingkat sebagai DS.
Penyebab down syndrom, tubuh manusia memiliki milyaran sel yang memiliki pusat informasi genetik di kromosom. Normalnya manusia mempunyai 23 pasang kromosom sehingga total berjumlah 46 buah kromosom. Pada anak down syndrom kromosom nomor 21 berjumlah tiga dimana seharusnya berjumlah dua sehingga total menjadi 47 buah kromosom dan biasa disebut Trisomi 21. Jumlah kromosom yang berlebihan itulah yang mengakibatkan terjadinya kegoncangan pada sistem metabolisme sel yang akhirnya memunculkan down syndrom. down syndrom bukan penyakit menular dan bukan penyakit keturunan. Kesalahan pengandaan kromosom nomor 21 tersebut bukan karena penyimpangan perilaku orang tua ataupun pengaruh pencemaran lingkungan.
Ketidakjelasan penyebab pasti itu membuat faktor penyebab down syndrom hingga saat ini belum terobati dan tak tercegah.
Ada kurang lebih sepuluh orang anak down syndrom di SLB Negeri Bontang. Kehadiran mereka membuat suasana sekolah ini jadi lebih berwarna. Pada akhir kegiatan Ramadhan kami, semua anak menampilkan kebolehan masing-masing, termasuk anak down syndrom. Berikut ini adalah video yang menampilkan dua anak down syndrom yang menyanyi dan berdoa. Meskipun kata-kata mereka kurang  dapat difahami, tapi mereka telah berani dan percaya diri.

1 komentar: