Laman

Jumat, 15 Oktober 2010

Kisah si kembar

Tak ada manusia yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali segala yang telah terjadi
Kita pasti pernah menghadapi cobaan yang berat
Seakan hidup ini tak ada artinya lagi
Syukuri apa adanya
Hidup adalah anugerah
Tetap jalani hidup ini
Untuk lakukan yang terbaik
Jangan menyerah...jangan menyerah...

Syair lagu yang dipopulerkan D'Masiv diatas terdengar sangat pure dan bening dari pita suara dua gadis cilik yang cantik. Bening dan mampu mengundang air mata haru...Betapa tidak, penghasil suara bening adalah dua gadis tunanetra yang kembar dan dengan kondisi mereka yang tidak melihat itu-mereka tetap bersemangat dan berusaha menularkan semangatnya kepada semua orang, entahlah bagi pendengar lainnya; tapi aku harus berkali-kali meneguk ludah mendorong histeris yang ingin keluar sedalam-dalamnya padahal sebagai gurunya; aku sudah mendengar suara merdu mereka hampir setiap hari. Suara mereka mengharubirukan perasaan semua peserta perkemahan di Jambore Ranting Kota Bontang pada malam pentas seni (12-14 Oktober 2010). Mereka si kembar Kezia dan Karolina, mulai bulan Juli 2010 yang lalu tercatat sebagai siswa di SLB Negeri Bontang. Dengan dukungan sepenuhnya dari orang tua mereka, setiap hari melaju dari Sangatta ke Bontang untuk belajar...Bagaimanapun keadaan dan kondisi mereka, si kembar adalah anak yang beruntung. Mereka memiliki suara yang bening dan orang tua yang sangat mengerti kebutuhan mereka. Pengorbanan dan dukungan seperti yang diberikan ortu si kembar inilah yang diperlukan untuk kemajuan anak-anak yang berkebutuhan khusus. Siapapun akan dapat berkembang optimal dengan pengertian, perhatian, dan perlakuan wajar tak berlebihan seperti yang diterima si kembar. Ayo kita juga semangat...jangan menyerah!